Psychatter

Psychatter

chatting for better understanding

3-Minute Read

Ilustrasi bunuh diri

Bunuh diri dapat didefinisikan sebagai tindakan secara sengaja untuk mengakhiri hidup sendiri. Menurut data dari World Health Organization atau WHO (2021), di seluruh dunia terdapat lebih dari 700.000 orang yang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya. Angka ini memang cenderung sangat kecil bila dibandingkan dengan tingkat kematian secara umum. Sebelum terjadi pandemi, WHO di tahun 2019 mencatat terdapat sekitar 55 juta kematian di seluruh dunia di tahun tersebut. Namun bila dilihat lebih lanjut, WHO (2021) menyatakan bunuh diri merupakan salah satu penyebab kematian yang umum ditemukan pada kelompok usia 15-19 tahun. Di samping itu, WHO (2021) juga menyebutkan bahwa 77% kematian akibat bunuh diri terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

United Nations Development Programme, salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengadvokasi perkembangan ekonomi global, menggolongkan Indonesia sebagai negara berpenghasilan rendah. Selain itu menurut situs Badan Pusat Statistik kini terdapat sekitar 22 juta penduduk Indonesia yang berada di usia 15-19 tahun, hampir 10 persen dari keseluruhan populasi Indonesia. Bila tidak mendapat penanganan lebih lanjut, masalah kesehatan mental di usia remaja dapat terus terbawa hingga usia dewasa dan memberi dampak pada produktivitas kerja dan kontribusi individu kepada komunitasnya. Kematian akibat bunuh diri juga dapat membawa dampak negatif kepada keluarga dan lingkungan sosial individu. Oleh karena itu sangatlah relevan membicarakan tentang bunuh diri di tengah masyarakat di Indonesia. Sayangnya bunuh diri masih dianggap sebagai topik yang tabu untuk dibicarakan secara terbuka.

Terdapat berbagai mitos atau kesalahpahaman tentang bunuh diri yang tersebar luas, jauh lebih dikenal daripada fakta yang sebenarnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Mitos Fakta
Berbicara tentang bunuh diri akan mendorong orang untuk melakukan bunuh diri. Mengkomunikasikan perasaan atau pemikiran yang terkait dengan bunuh diri justru memberi kesempatan bagi pembicara untuk mengambil jarak sambil berpikir secara lanjut tentang apa yang ia bicarakan.
Bunuh diri terjadi begitu saja, tanpa peringatan sebelumnya. Terdapat tanda-tanda verbal dan perilaku yang umum ditunjukkan oleh orang yang ingin bunuh diri, misalnya menunjukkan simtom-simtom depresi, tidak lagi melakukan kegiatan yang disukai, memberikan barang berharga miliknya kepada orang lain, atau tidak tertarik berbicara tentang masa depan.
Orang mengatakan ingin bunuh diri hanya untuk mencari perhatian. Pernyataan ingin bunuh diri adalah tanda bahwa pembicara membutuhkan pertolongan dan tidak tahu cara lain untuk mengungkapkan perasaannya. Lebih baik memberikan perhatian dan membantu pembicara keluar dari masalahnya, daripada mengabaikan hal tersebut.
Orang yang ingin bunuh diri memiliki masalah kejiwaan. Tindakan menyakiti diri sendiri merupakan bentuk usaha meregulasi emosi yang tidak konstruktif, namun tidak semua orang yang melakukan bunuh diri sebelumnya didiagnosa memiliki masalah gangguan mental. Sebaliknya tidak semua orang yang memiliki masalah kesehatan mental ingin bunuh diri. Banyak orang yang melakukan bunuh diri justru dipandang sukses selama hidupnya.
Hanya psikiater atau psikolog yang dapat membantu orang yang ingin bunuh diri. Intervensi secara medis atau psikologis memang dibutuhkan oleh orang yang memiliki niat bunuh diri, namun selama terapi dan bahkan secara jangka panjang, individu selalu membutuhkan dukungan dari keluarga dan teman.
Orang yang memiliki niat untuk bunuh diri memang ingin mengakhiri hidupnya. Bunuh diri sering dianggap sebagai jalan keluar dari masalah. Banyak orang yang ingin bunuh diri tidak tahu apakah mereka ingin hidupnya berakhir atau tidak, tapi yang pasti mereka ingin agar masalahnya berakhir.
Niat bunuh diri akan selalu menetap di diri orang yang ingin melakukannya. Risiko bunuh diri kerap bergantung dari situasi hidup. Artinya bila situasi berubah, bisa jadi niat untuk bunuh diri juga menghilang.

Selama bulan September, bersamaan dengan momen Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 September, Psychatter akan membahas mengenai bunuh diri secara mendalam.

  1. World Health Organization (2021, June 17). Suicide. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ suicide
  2. United Nations Development Programme. About Indonesia. Retrieved on 2021, September 3 from https://www.id.undp. org/content/indonesia/en/home/countryinfo.html
  3. World Health Organization (No date). Preventing suicide: A global imperative, myths. Retrieved from https://www.who. int/mental_health/suicide-prevention/myths.pdf

Recent Posts