Psychatter

Psychatter

chatting for better understanding

4-Minute Read

Kesempatan

Kamu (pernah) mengenal seseorang yang (ingin) melakukan bunuh diri? Kamu pernah merasa ingin bunuh diri? Kamu sedang mencari alasan untuk tidak melakukan bunuh diri?

Dalam kondisi yang sangat emosional, niat bunuh diri dapat muncul dan kemudian dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar dari masalah. Susan Rose Blauner, seorang penyintas bunuh diri, dalam bukunya yang membahas tentang pencegahan bunuh diri (How I Stayed Alive When My Brain Was Trying to Kill Me: One Person`s Guide to Suicide Prevention) menyatakan bahwa kebanyakan orang yang berpikir untuk bunuh diri sebenarnya tidak ingin hidupnya berakhir, namun ingin agar perasaan yang menekannya tidak ada lagi. Otak kita dapat mengatakan hal-hal yang jahat dan tidak berdasarkan realita, namun hanya berdasarkan perasaan takut, marah, sedih atau kecewa yang berlebihan yang saat tertentu kita rasakan. Perasaan ini sebenarnya berubah-ubah, dengan atau tanpa intervensi dari luar diri. Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Amerika menyatakan bahwa:

„Suicide is sometimes referred to as a permanent solution to a temporary problem“

Bunuh diri adalah solusi permanen untuk masalah yang sebenarnya hanya sementara. Pemikiran dan perasaan kita dapat berubah, namun kematian tidak dapat dibalikkan kembali.

Bunuh diri adalah topik yang sulit, namun justru dapat dipahami bila dibicarakan secara terbuka. Dibutuhkan keberanian untuk mengakui dan berbicara secara terbuka tentang bunuh diri. Mengkonfrontasi pemikiran tentang bunuh diri bisa menjadi langkah awal untuk hal tersebut. Berikut adalah beberapa contoh pemikiran tentang bunuh diri dan pilihan lain untuk memandang hal tersebut:

Kamu mungkin mengatakan … Penjelasan Maka kamu juga bisa mengatakan …
„Saya ingin bunuh diri“ Niat untuk bunuh diri muncul sebagai respon akan perasaan yang luar biasa menekan. Perasaan dan pemikiran dapat berubah, tergantung dengan kondisi hidup. Beri jarak antara diri dengan pemikiran atau perasaanmu. „Saya merasa ingin bunuh diri“
„Saya berpikir untuk bunuh diri“
„Saya hanya membebani orang lain“ Setiap hidup berharga dan saling menopang satu sama lain. Saat kamu merasa menjadi beban bagi orang lain, kamu mungkin sedang lupa bahwa kamu juga pernah membantu orang lain, bahwa keberadaanmu juga penting bagi mereka, bahwa tanpamu mereka justru bisa mengalami kesulitan. „Saya pernah dan bisa membawa kebahagiaan bagi orang lain“
„Saya kesepian, tidak ada orang yang peduli dengan saya“ Menjalin koneksi dengan orang lain memang kadangkala sulit. Kita mungkin memiliki minat dan cara pandang yang berbeda dengan orang di sekitar kita, namun bukan berarti samasekali tidak ada orang yang sepemikiran dengan kita, apalagi bila pemikiran tersebut hanya tersimpan di diri kita sendiri. „Saya belum menemukan teman atau komunitas yang cocok dengan saya“
„Tidak ada orang yang mengerti saya“ Perasaan dan pemikiran adalah hal yang subyektif dan bisa jadi sulit dipahami oleh orang lain, bahkan diri kita sendiri, apalagi saat sedang dalam kondisi sangat emosional. Namun itu bukan berarti perasaan dan pemikiranmu tidak berarti. Coba tuliskan atau rekam perasaan dan pemikiranmu tersebut untuk membantu memahaminya. „Perasaan dan pemikiran saya belum bisa dipahami saat ini“.
„Saya bodoh“ „Saya jelek“ „Saya cengeng“ Saat merasa emosional, bisa jadi kita hanya terpaku pada satu sisi negatif dalam diri kita yang pas dengan emosi yang kita rasakan. Padahal semua orang memiliki baik sisi negatif maupun positif. Jangan mendefinisikan keseluruhan pribadimu dari satu sisi saja. „Saya memiliki sisi negatif dan sisi positif“
„Saya tidak bisa berubah“ Keterampilan untuk meregulasi emosi dan menyelesaikan masalah dipelajari seumur hidup. Tidak ada bayi yang lahir dengan kemampuan ini dan bahkan hingga usia lanjut kita bisa terus belajar untuk beradaptasi dengan masalah hidup. „Saya bisa belajar untuk berubah“
„Saya ingin mengakhiri penderitaan ini“ Bunuh diri tidak mengakhiri penderitaan, melainkan menggeser penderitaan tersebut ke orang lain, bisa jadi bukan ke orang yang kita benci melainkan ke orang yang kita kasihi. Kebahagiaan juga bisa dirasakan walau di dalam kondisi sulit. „Saya ingin mengatasi penderitaan ini“

Mencari pertolongan untuk keluar dari niat bunuh diri bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi adalah normal untuk meminta pertolongan. Ada orang-orang yang peduli denganmu dan akan memberikan bantuan bila kamu memintanya. Di laman situs Into The Light, satu komunitas pencegahan bunuh diri, kamu bisa menemukan kontak bantuan pencegahan bunuh diri di Indonesia: https://www.intothelightid.org/saya-ingin-bunuh-diri/

Berikan dirimu kesempatan kedua.

Recent Posts